β„™π•–π•žπ•“π•–π•π•’π•›π•’π•£π•’π•Ÿ π•π•’π•£π•’π•œ 𝕁𝕒𝕦𝕙 π”Ήπ•–π•£π•“π•’π•€π•šπ•€ π”»π•’π•£π•šπ•Ÿπ•˜

( source : http://ciptakarya.pu.go.id/balai/riau/berita/%20Test )        

      Pembelajaran jarak jauh berbasis daring sudah banyak diterapkan beberapa negara termasuk negara kita, Indonesia. Pembelajaran jarak jauh dilakukan guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 yang sedang mengguncang dunia. Selama pandemi COVID-19, keberjalanan sistem pendidikan di Indonesia dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi mulai dilakukan secara dalam jaringan atau biasa disebut daring. Perubahan metode belajar mengajar yang diberlakukan pada seluruh sistem pendidikan ini tentunya mengundang adanya pro dan kontra pada kalangan tenaga didik dan terdidik, tak lain adalah kita sebagai mahasiswa. Sebagai mahasiswa di ITB, saya pun mengalami metode perkuliahn dengan pembelajaran jarak jauh berbasis daring.

           Pada 15 Maret 2020, Plh. Sekretaris Intstitut, Institut Teknologi Bandung mengeluarkan surat edaran tentang Protokol Kegiatan Perkuliahan dan Praktikum dalam Masa Antisipasi Penyebaran COVID-19 Institut Teknologi Bandung dengan isi mengutamakan kegiatan perkuliahan menggunakan metode perkuliahan jarak jauh sehingga mengatur mahasiswa serta tenaga pendidik dalam melakukan kegiatan perkuliahan.

         Kasus COVID-19 terus meningkat setiap harinya. Demi menekan laju penyebaran wabah ini, berbagai kebijakan dibuat oleh pemerintah termasuk dari sektor pendidikan dengan diterapkannya pembelajaran jarak jauh berbasis daring. Namun kegiatan ini tidak sepenuhnya berdampak positif. Dalam aspek lain, mahasiswa mengalami kejenuhan karena perubahan kondisi lingkungan saat melakukan kegiatan perkuliahan. Hal ini membuat perkuliahan tidak berjalan kondusif. Tidak sedikit mahasiswa yang malas sampai dengan ketiduran karena hanya melihat layar gadget sendiri tanpa interaksi sosial secara tatap muka. Isu ini penting karena dapat berdampak kepada output mahasiswa yang mungkin tidak sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan.


( source : https://santrikoding.com/kelas/fullstack-laravel-vue-js )
                
        Pemasalahan ini mungkin bukan hanya terjadi pada sekitar saya, tidak sedikit peserta didik di berbagai jenjang pendidikan mengalami masalah yang sama. Kejadian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keputusan pemerintah, kebijakan sekolah atau institusi, serta dari diri sendiri. Pandangan saya terhadap pembelajaran jarak jauh ialah metode belajar mengajar harus lebih sering diperbaharui secara berkala. Sedikit solusi umum untuk target dengan populasi besar seperti satu kelas, yaitu dengan menggunakan survey di akhir pembelajaran agar diketahuinya masalah-masalah serta dapat mencari solusi bersama. Untuk pribadi, yang terpenting ialah memperbaiki niat dalam belajar sehingga pembelajaran jarak jauh dapat terlaksana dengan fokus serta kondusif dan jangan lupa berkomunikasi dengan teman atau orang lain untuk memenuhi kebutuhan sosial sebagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial.


[Challenge 2: Kebebasan Yang Dibangun Atas Realitas Bersama]
π’₯π“Šπ’Άπ“ƒπ‘’π“‰ π’¦π’½π’Άπ’Ύπ“‡π“Šπ“ƒπ“ƒπ’Ύπ“ˆπ’Ά
𝟣𝟨𝟫𝟣𝟫𝟒𝟒𝟩 π’¦π‘’π“π‘œπ“‚π“…π‘œπ“€ 𝟫𝟫

#BerpikirSebelumBerpendapat
#OSKMITB2020 
#TerangKembali

Komentar

Postingan Populer